EVALUASI PELAYANAN TERMINAL BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) PADA TERMINAL SIMPANG EMPAT BANJARBARU

Abstract

Pembangunan berkelanjutan merupakan bagian dari impian masyarakat yang tinggal dalam kawasan perkotaan, khususnya infrastruktur penunjang aktifitas dalam suatu kawasan seperti mobilitas perkotaan atau transportasi yang hendaknya memiliki moto aman, nyaman, efisien dan mudah untuk diakses. Peningkatan infrastruktur berkelanjutan dimaksudkan untuk mengurangi pengguna kendaraan pribadi dengan memberikan alternative lain seperti transportasi publik dan aktifitas berpindah tanpa motor seperti berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Selain guna untuk mengurangi dampak dari meledaknya pengguna kendaraan pribadi, infrastruktur berkelanjutan dalam transportasi juga berguna untuk mempermudah kinerja ekonomi yang dapat mencekik jika dikelola dengan penataan ruang dan transportasi yang buruk. Untuk pemecahan dari faktor masalah transportasi seperti demikian maka hadirlah konsep Transit Oriented Development (TOD) sebagai alternatif penataan ruang. Permen ATR BPN RI Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit menganjurkan untuk menilai suatu kawasan yang termuat dalam sistem transit untuk mengetahui pelayanan yang telah terimplementasi dan yang belum terimplementasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pelayanan infrastruktur dalam mobilitas yang telah terimplementasi di kawasan Terminal Simpang 4 Banjarbaru dengan menggunakan 8 variabel yaitu Berjalan Kaki (Walk), Bersepeda (Cycle), Menghubungkan (Connect), Angkutan Umum (Transit), Pembauran (Mix), Memadatkan (Densify), Merapatkan (Compact), dan Beralih (Shift).