RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI ELEMEN INFRASTRUKTUR HIJAU KAWASAN KOTA (STUDI KASUS : ALUN-ALUN KABUPATEN PONOROGO)

  • Abdurrahman Aziz Mahasiswa

Abstrak

Dampak perkembangan jumlah penduduk sebuah wilayah adalah berkembangnya wilayah tersebut, disebabkan oleh berbagai macam kebutuhan untuk mendukung berlangsungnya kehudupan manusia, sehingga terjadilah konversi lahan. Konversi lahan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi lahan terbangun ditengarai menjadi penyebab tidak seimbangnya fungsi ekologis suatu wilayah. Berkurangnya RTH mengakibatkan terjadinya kenaikan temperatur udara bahkan kualitas udara lokal dalam wilayah kota. Ruang terbuka hijau kota merupakan salah satu elemen infrastruktur hijau kota sebagai pendukung fungsi ekologis wilayah. Alun-alun kabupaten Ponorogo merupakan ruang terbuka publik yang sekaligus menjadi ruang terbuka hijau kawasan kota. Digunakan untuk mendukung fungsi administratif, sosial budaya, olahraga, ekonomi, ekologi dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi kualitas alun-alun kabupaten Ponorogo sebagai ruang terbuka hijau dan sebagai elemen infrastruktur hijau kota. Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan jenis objek yang akan ditinjau, maka metode penellitian ini adalah menggunakan studi kualitatif.. Pendekatan yang digunakan adalah tipologi, historis dan topologi.

Referensi

Creswell, J. W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kodoatie, R.J., (2003). Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Nirwono, J., & Ismaun, I. (2011). RTH Resolusi (Kota) Hijau. Jakarta : Gramedia.
Mangunsong, I., & Sihite, J. (1994). Prediksi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Barat Tahun 2005. Majalah Trisakti. No.14. IV. Hal 17-22
Putra, et al. (2015). Kajian Transformasi Bentuk dan Fungsi Alun-alun Bandung Sebagai Ruang Terbuka Publik. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. Jurusan Teknik Arsitektur Itenas. 3 (3): 1-13.

Rijal, S. (2008). Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Makassar Tahun 2017. Jurnal Hutan dan Masyarakat. Vol. III (1) 001-110.
Setyowati, L.D. (2008). Iklim Mikro Dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Semarang. Jurnal Manusia dan Lingkungan. Vol. 15. No. 3. Hal. 125-140.
Zoer’aeni. (1995). Hutan Kota dan Lingkungan Kota. Makalah seminar pada Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknik Lingkungan Universitas Trisakti, Jakarta.
Diterbitkan
2019-04-06
##submission.howToCite##
AZIZ, Abdurrahman. RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI ELEMEN INFRASTRUKTUR HIJAU KAWASAN KOTA (STUDI KASUS : ALUN-ALUN KABUPATEN PONOROGO). , [S.l.], v. 1, n. 1, p. 47-55, apr. 2019. ISSN 2656-7180. Tersedia pada: <https://journal.umbjm.ac.id/index.php/jamang/article/view/289>. Tanggal Akses: 20 apr. 2024
Bagian
Articles